Jumat, 27 Januari 2012

Fashion Indonesia Tak lagi Tampil Malu-Malu

VIVAnews - Setiap wanita berlomba untuk tampil menarik dimanapun dan kapanpun. Begitu juga dengan wanita-wanita di Indonesia. Karena itu, tak salah kalau industri fashion ternyata menjadi penyumbang terbesar dari 14 industri kreatif yang ada di Indonesia. Kontribusinya selama 5 tahun terakhir bahkan sudah mencapai Rp71,9 triliun.
Indonesia Fashion Week (IFW) diniatkan untuk memberikan jawaban yang dihadapi industri fashion Indonesia saat ini. IFW juga ingin dijadikan sebagai ikon di industri fashion Indonesia untuk maju ke pentas global. Oleh kreatornya, IFW bukan hanya menjadi window display yang menggelar beragam fashion show karya beragam perancang busana.
Perhelatan akbar ini akan digelar pada 23 - 26 Februari 2012 di Jakarta Convention Center. Beragam karya kreatif akan dipertunjukan dalam pekan mode ini. Ada eksibisi, seminar, kompetisi, dan juga tentunya fashion show. Terkandung misi bahwa fashion tidak lagi dijadikan sebagai pencitraan dan gaya hidup. Tapi, industrinya pun akan turut dibenahi. Dengan begitu Indonesia tak hanya mampu menjadi pusat fashion Asia, tapi juga dunia.
Seiring dengan tema IFW yang baru diadakan pertama kali, yaitu 'Colourful Indonesia', Martha Tilaar Group turut sebagai salah satu brand lokal yang terbukti telah banyak mengangkat budaya  tradisional.
Selama 40 tahun, produk kosmetika Sariayu diinspirasikan oleh aneka kekayaan budaya tradisional, dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Beragam warna eksotis dan keharuman tradisional muncul menjadi ide yang lalu diterapkan dalam kosmetika buatannya. Contohnya koleksi Etnika Nusatenggara yang baru saja diluncurkan. Varian teranyar ini akan digunakan untuk merias 600 model  selama perhelatan IFW.
"Konsep 3C alias Connect, Collaborate, dan Compete harus terus ditekankan agar industri fashion di Indonesia bisa berkompetisi dengan industri global," urai Dr. Martha Tilaar dalam konferensi pers di kediamannya di Patra Kuningan.
"Connect berarti menjalin hubungan. Untuk kemudian ber-Collaborate, saling berkolaborasi agar bisa Compete dengan industri global," urainya lagi lebih lanjut.